Kami tidak sepenuhnya merasakan kaki kami. Keringanan yang disebabkan oleh penyerahan dan kebebasan. Atau karena kopi? Karena mandi? Atau karena kejutan tadi pagi terhadap tubuh kami atas getaran yang tidak kami ketahui sumbernya.
Kami tidak merasakan tubuh dan kepala kami. Seakan kami melayang atau mungkin kembali ke masa lalu. Setengah sadar tapi sadar sepenuhnya. Bahwa tidak ada yang mengikatkan tangan kami di meja ingatan. Tapi bisa saja karena matahari. Mengapa? karena sekian pekan pekat awan menghadirkan kemasaman pada lidah langit. Tidak ada liur, mata matahari menyala tajam! Ia sudah tidak lagi lapar. akan tetapi, masihkah ada geram dan marah yang hadir di setiap embun?
Kita tunggu saja siang ini. Siapa yang akan terkapar terlebih dahulu. Tubuh kami atau kesadaran kami.