Kami berada di atap bangunan bersama exhaust pendingin ruangan dan air sisa pembuangan yang sedang beroperasi menyusuri setiap jengkal semen. Mereka menindak setiap puntung rokok yang tergeletak pasca dihabisi tak bersisa. Kemudian mereka merangkak pulang melalui pipa pembuangan terjun menuju kolam berisi koi yang dimenjual diri mereka setiap hari kepada setiap orang yang melintas.
· · · · ·
Sudah duapuluh hari sejak kami menuliskan bagian pertama. Apa yang kami pikirkan? Kami tidak ingat. Hanya ada mereka yang tidak bisa satu detik saja membiarkan paru-paru terbebas dari tar dan nikotin.
Apa bedanya antara kami dengan mereka?