Kehidupan yang lebih baik adalah tidak hidup, bukan kehidupan tanpa kehidupan, bukan kehidupan yang tidak hidup. Kemudian apa? Selanjutnya apa?
Kami adalah penumpang dalam kapal bernama badan yang mengarungi sungai bernama umur dan di ujung sana sudah kami bendung aliran ini dengan obat, dengan silet, dengan tangan yang menyerahkan kepala sebagai persembahan kepada matahari, bulan, dan bintang. Bahwa kami tidak perlu lagi menggambar peta navigasi semesta di tubuh kami. Bahwa kami tidak perlu tidak menyadarkan diri. Bahwa kami dapat membuka mata, mengangkat kepala, melangkahkan kaki, dan berbicara.
Kami rasa kami terlalu banyak membiarkan kata-kata berteriak. Lihat saja! Tidak ada yang jelas! Tidak teratur!