Tentu saja, kebencian dan ketidakdewasaan dapat tercium dalam setiap kata yang kami paksa untuk berbaris. Dalam ketenangan yang berhamburan setiap malamnya. Dalam setiap tarikan napas yang membuat paru-paru kami terbakar.
Dalam setiap kesadaran yang masih dapat kami kumpulkan: bahwa kami belum sepenuhnya terbebas. Kami masih belum membebaskan diri. Kami masih menjeratkan diri pada ruangan, cerita, dan bayangan akan kepala-kepala yang belum terputus dari badan. Termasuk di dalamnya kemandirian dan keperawanan yang terlucuti.
Kemudian, kami teringat: forgive don't forget. Bahwa kami tidak perlu meminum racun yang telah kami siapkan untuk mereka yang telah menjadi bangkai.