Kami mengubur diri kami di atas puing-puing suara. Sebab tidak ada yang nyata selain jawabanmu yang setiap pagi membersihkan jendela. Ah, sudah lama sekali bukan? Tidak ada lagi coretan untuk kami mengingat kapan terakhir kali membuka diri dan menyerahkan darah kami sebagai persembahan. Sayang sekali, akhir-akhir ini kata-kata lebih suka menenggelamkan diri di dasar makna. Selain kegagalan kami untuk mengembalikan tubuh pinjaman ini melalui air dan bebatuan, makna-makna sudah dicabut terlebih dahulu dari setiap hal yang dapat kami ingat.
Mungkin tidak ada lagi yang perlu disampaikan. Kami hanya mencatat bagaimana perumpamaan menjarah setiap detik untuk sekali lagi mengaburkan makna dan benar-benar menguburnya.