Dua malam terakhir waktu merangkak dan berguling di trotoar. Tidak ada hal yang menarik. Tentu saja selain rerumputan di sepanjang jalan juga bayangan akan seperti apa pertunjukan pasca tahun baru nanti. Pasti akan seru. Atau tidak. Mungkin akan membosankan seperti menunggu. Berguling di trotoar sebagai ritual menghabisi waktu.
Sebagaimana kami—Ah, kami teringat pepohonan dan tanah yang gersang. Dahan-dahan yang berserakan dan batang-batang adalah tangan yang menjulang. Kepada langit, kepada matahari, kepada semesta. Bahwa hari-hari yang kering sama saja dengan yang kelabu.
Kehausan dalam gerimis yang tak kunjung usai.